Sudah Waktunya Berhenti Untuk Selalu Positif

Sudah Waktunya Berhenti Untuk Selalu Positif

Kalian pernah gak sih baca artikel-artikel motivasi dan kutipan-kata-kata bijak yang banyak tersebar di media sosial? Pasti kebanyakan dari kutipan tersebut berisi seruan untuk tetap positif bukan? Berpikir positif, berperilaku positif dan lain-lain yang intinya menyuruh kita untuk selalu menjadi orang yang selalu positif agar kita bisa menjalani hidup dengan bahagia.

Man, It’s tiring. Percayalah, mereka semua itu bohong. Pernah denger tentang Happiness Lie? Iya, Kebahagiaan Dusta atau bisa dibilang bahagia palsu. Menurut motivator Prince Ea, Happiness Lie merupakan suatu kondisi seseorang yang selalu positif atau terlihat selalu positif di depan orang lain. Dia tidak ingin mempengaruhi lingkungannya dengan emosi negatif, sehingga dia harus belajar mengontrol emosinya. Hebat memang terlihat dapat mengontrol emosi sendiri. Tidak pernah terlihat marah, selalu baik terhadap orang lain, selalu tersenyum. Kalo dilihat pasti adem lah pokoknya!

Tapi sebenarnya, kehidupan dengan Happiness Lie itu gak baik lho. Kita bukan lagi diri kita sendiri. Kita harus menyimpan jauh-jauh sisi diri kita yang lain agar terlihat dapat mengontrol emosi. But hey, bukan itu maksudnya mengontrol emosi! Berpura-pura untuk tidak mempunyai emosi negatif atau bahkan mememndamnya agar tidak terlihat itu malah tidak sehat. It is okay to have negative emotion. Emosi negatif juga merupakan bagian dari emosi natural manusia. Jangan menyangkalnya tau bahkan merasa bersalah. Please don’t.

“Don’t deny it or even worse, feel guilty about having it. Be fully in them. But, don’t make story about it and feed it and start blaming other people,”

– Prince Ea

Jadi, kalau kalian merasa marah, marah lah. Ekspresikan saja, lalu minta maaf ke orang-orang yang harus kena marah dan katakan alasan kenapa kalian marah. Atau datanglah ke suatu tempat dimana kalian bisa sendirian dan ekspresikan disana. Teriak atau bahkan memaki juga bisa membantu mengekspresikannya. Karena memendam amarah dapat berujung dendam, jadi lepaskan saja!

Atau kalian merasa sedih? Menangis lah tanpa perlu takut diejek cengeng atau dibilang lemah. Kalau kalian saja bisa tersenyum atau tertawa saat bahagia, lalu kenapa kalian tidak bisa menangis saat sedih? Takut dibilang lemah? Orang yang menunjukkan tangis dan sedih di depan orang lain adalah orang yang kuat karena dia berani mengekspresikan emosinya di depan orang lain. Sedangkan mereka yang menyangkal adalah orang-orang yang lemah karena tidak dapat menghargai perasaannya sendiri dan lebih memilih untuk menekan dan memendamnya.

Dan jangan pernah sungkan untuk berkata tidak. Bukan berarti kalian jahat dengan menolak sesuatu. Membantu orang lain memang perilaku yang mulia, tapi bagaimana kalo kalian malah jadi keteteran dan kesusahan? Nah, kita juga harus bisa dong mengutamakan kebutuhan dan kemampuan kita sendiri. Jadi sebelum menerima permintaan orang lain, kita juga harus mengecek dulu ketersediaan waktu dan kemampuan kita, kalau kita tidak bisa, maka menolak lah dengan sopan.

Tapi harus diingat, don’t overdramatize. Kemarahan yang berlarut-larut sampe males ketemu sama orang yang bikin kesel cuma bakal bikin kalian menderita atau bahkan jadi playing victim atau menyalahkan orang lain. Belajar memaafkan orang lain, juga memaafkan diri sendiri. Kesedihan yang dibawa terlalu lama pun tidak baik. Belajar merelakan akan membantu meredakan rasa kecewa dan sedih yang berlebih. Jangan sampai dengan kesedihan yang kamu bawa, kamu jadi menyalahkan diri sendiri karena apa yang terjadi. Begitu pula dengan menolak permintaan orang lain, kalian bisa belajar untuk memprioritaskan diri sendiri serta menjadi tahu bahwa ada kemampuan kalian masih ada yang kurang. Tapi jangan pula lantas merasa malas menolong orang dan menjadi egois.

Dengan menunjukkan emosi negatifmu, berarti kalian juga sudah menunjukkan semua sisi diri kalian. Kalian sudah belajar untuk menjadi diri sendiri dan menerima diri sendiri. Makanya, ungkapan “stay positive” “keep positive” “always be kind” itu udah gak lagi dipakai disini. Because it’s okay to be angry. It’s okay to feel sad. Say no if you can’t and say yes if you want it. Don’t feel bad. It is just the other side of you. It is okay just to be you. You are not a super human.

Ohh! Tapi ada nih Formula To Happiness dari Prince Ea, the real happiness! Tonton yuk biar bahagia!

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *