Perkembangan era digital menyebabkan perubahan kebiasaan dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat seolah-olah dipaksa untuk “bermigrasi” dari cara manual ke media digital, seperti halnya di dunia pendidikan. Pembelajaran berbasis digital atau lebih dikenal dengan e-learning semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Jika sarana prasarananya memadai, penerapan e-learning dapat menjadi suatu metode pembelajaran yang hemat sumber daya dan biaya. Selain itu, penerapan e-learning juga dapat membangun perkembangan diri dan rasa percaya diri pada masyarakat.
Seperti halnya saat ini, penyebaran wabah covid-19 yang terjadi di Indonesia, menjadikan pembelajaran tatap muka diganti dengan metode pembelajaran berbasis digital atau e-learning, dengan tujuan untuk melindungi peserta didik dari penyebaran virus covid-19. Apalagi pemerintah menerapkan New Normal untuk menekan angka persebaran virus covid-19, sehingga dihimbau untuk menjaga jarak dan memaksimalkan melakukan kegiatan di dalam rumah saja.
Namun, tidak seperti namanya yang terdengar canggih, penerapan e-learning juga mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui, berikut penjelasannya:
Kelebihan penerapan e-learning:
1. Dapat diakses dengan mudah
Secara mudah diakses menggunakan smartphone yang terhubung dengan internet, anda sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari melalui sistem E-Learning. Dengan menggunakan E-Learning Anda dapat melakukan kegiatan pembelajaran di mana saja, kapan saja.
2. Biaya Lebih Terjangkau
Hanya dengan bermodalkan paket data internet, Anda dapat mengakses berbagai materi pembelajaran tanpa khawatir ketinggalan pelajaran dan dapat menguunduhnya untuk dipelajari sendiri.
3. Waktu Belajar Fleksibel
Untuk siswa yang bekerja selama masa pandemi dapat belajar dengan fleksibel dengan E-Learning yang dapat diakses kapanpun dan dimana saja.
4. Wawasan yang Luas
Dengan sistem E-Learning, tentunya akan menemukan banyak hal yang semula belum ketahui dari pembelajaran tatap muka. Hal ini dikarenakan beberapa materi pelajaran yang tersedia pada E-Learning belum tersedia dalam media cetak seperti buku yang sering digunakan dalam metode belajar-mengajar tatap muka.
Kekurangan penerapan E-Learning:
1. Keterbatasan akses internet
Terbatasnya akses internet di daerah yang cukup sulit mendapatkan jangkauan internet stabil, maka akan sulit untuk siswa mengakses layanan E-Learning. Hal ini tentunya masih banyak terjadi di Indonesia pada daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet. Selain itu, harga data internet juga masih dirasa cukup mahal sehingga E-Learning masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.
2. Berkurangnya interaksi dengan pengajar
Beberapa metode pembelajaran E-Learning bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan interaksi guru dan siswa menjadi berkurang. Sehingga akan sulit bagi siswa untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sulit dipahami dari guru pengajar.
3. Pemahaman terhadap materi
Materi yang diajarkan dalam sistem E-Learning direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan para siswa. Ada tipe siswa yang dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham. Bahkan ada juga siswa yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat memahami materi yang telah diajarkan.
4. Minimnya Pengawasan dalam Belajar
Kurangnya pengawasan dalam pembelajaran dengan sistem E-Learning menyebabkan siswa terlena. Dengan adanya kemudahan akses dari sistem ini, beberapa siswa cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri sendiri agar proses belajar dengan metode E-Learning menjadi terarah dan mencapai tujuan.
Berminat menerapkan kegiatan pembelajaran online dengan sistem E-Learning?
Konsultasikan sekarang, dengan menghubungi kami sebagai software house berpengalaman dibidang teknologi sejak 2013. Berpengalaman dalam membuat dan mengembangkan sistem IT. Hubungi melalui kontak whatsapp berikut: Klik Di sini
Add a Comment