Pastinya semua pelaku usaha menginginkan efisiensi dalam pengelolaan stok barang. Namun, masih banyak pelaku usaha yang melakukan manajemen stok secara manual. Padahal mencatat stok secara manual memiliki banyak kelemahan, diantaranya yaitu:
1. Kurang nya Efisiensi dalam Pencatatan
Karena semua dilakukan dengan cara konvensional. Jika dokumen hilang atau terdapat kesalahan pencatatan, maka data keseluruhan harus diperbaharui satu persatu, sehingga memperlambat dan mengganggu kegiatan penjualan maupun pembelian.
2. Terjadi Kelebihan atau Kekurangan Stock
Baik kekurangan atau kelebihan stock, akan berdampak tidak baik bagi pendapatan serta biaya yang harus dikeluarkan. Jika semua masih dilakukan secara manual, sulit untuk Anda dalam melacak tingkat persediaan produk.
3. Penyimpanan Dokumen yang Tidak Rapi
Jika pencatatan manual terus dilakukan maka dokumen semakin lama akan semakin banyak dan menumpuk, sehingga data kemungkinan hilang, tertukar, atau terselip. Hal ini akan berakibat pada staff yang berkepentingan dengan dokumen tersebut. Pekerjaannya akan menjadi terhambat karena data tidak bisa ditemukan, sehingga perlu pencatatan ulang untuk mengembalikan dokumen.
4. Tidak Memiliki Sistem yang Terintegrasi
Tanpa adanya sistem yang terintegrasi, staff Anda sulit untuk dapat saling berbagi informasi dengan lancar kepada pelanggan, pemasok (supplier), dan lainnya. Tanpa cara ini, semua orang tidak akan memiliki visibilitas penuh perihal stock barang maupun setiap pesanan pelanggan.
5. Kemungkinan Terjadinya Overselling
Dengan cara manual, sinkronisasi pada pencatatan tersebut pada semua jalur penjualan seperti toko online, situs, dan lainnya tidak akan terhitung secara otomatis, sehingga akan muncul kemungkinan terjadinya overselling.
Solusinya adalah gunakan sistem ERP agar pencatatan stok lebih rapi dan terintegrasi. Tertarik membuat sistem ERP bisnis bersama kami? Hubungi kami di +6285747747725
Add a Comment