Masih sering kesal sama Instagram gara-gara foto yang ada di feed kita adalah foto 3 hari yang lalu? Atau kita ketinggalan info terbaru gara-gara posting-an terbaru orang-orang yang kita ikuti sering telat muncul di feeds kita? Ini semua berkat Instagram yang mulai mengikuti Facebook dan Twitter dengan mengubah algoritma mereka. Jadi urutan foto yang ada di feed tidak lagi sesuai kapan posting-an tersebut diunggah, tapi berdasarkan apa dan siapa yang kita sukai.
Instagram mulai menggunakan Machine Learning yang mempelajari perilaku kita di masa lalu, sehingga dapat mengatur feed kita secara unik. Bahkan jika ada dua orang yang mengikuti akun yang sama pun hasilnya bisa saja berbeda satu sama lain akibat dari cara mereka berinteraksi dengan akun tersebut.
Lalu apa yang dimaksud dengan Machine Learning?
Machine Learning merupakan salah satu cabang pembelajaran dalam Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yang membahas mengenai pembelajaran data dan menggunakannya untuk memprediksi informasi yang ada. Machine Learning ini dibangun menggunakan algoritma. Dan algoritma Machine Learning yang banyak berperan dalam kehidupan di dunia adalah dengan menggunakan teknik jaringan saraf buatan. Teknik ini pada dasarnya terinspirasi oleh cara kerja neuron otak.
Cara kerjanya sebagai berikut:
Sebuah jaringan saraf terdiri dari beberapa lapisan neuron. Input kemudian memasuki lapisan pertama sehingga seluruh neuron pada lapisan pertama memiliki muatan dan dapat menghasilkan sebuah output. Output ini kemudian didistribusikan menuju neuron-neuron pada lapisan kedua untuk diproses. Begitu seterusnya hingga muncullah output akhir.
Uniknya, siapapun dapat menjalankan jaringan tersebut dan mendefinisikan seperti apakah output akhir yang “benar”. Setiap kali ada data yang didistribusikan melalui jaringan tersebut, maka hasil akhirnya akan dibandingkan dengan hasil yang “benar”.Lalu akan dilakukan sejumlah penyempurnaan hingga terciptalah output yang benar. Atau dapat dikatakan bahwa jaringan tersebut dapat melatih dirinya sendiri.
Yep, Otak buatan ini bisa mempelajari bagaimana cara mengidentifikasi banyak hal. Dan seperti yang dikatakan di awal artikel ini bahwa algoritma pada Instagram mempelajari perilaku kita di masa lalu sehingga dapat mengatur feed kita dengan memunculkan jenis posting-an yang sering kita lihat, cari atau sukai. Sama halnya dengan akun yang kita ikuti, semakin banyak interaksi yang dibangun dengan akun tersebut, maka akan semakin sering akun tersebut muncul di feed kita. Ini tentunya berdampak besar terhadap akun-akun bisnis yang mengandalkan Instagram sebagai tempat promosi. Untuk itu, seorang content creator harus lebih kreatif lagi dalam mengunggah sebuah konten agar dapat terjadi sebuah interaksi dari followernya, sehingga posting-an mereka dapat muncul di feed para followernya.
Add a Comment